ANALISIS FILM PATCH ADAMS (1998) - Sosiologi Kesehatan
Poster Film Patch Adams (1998) |
A. PENGANTAR
Film adalah medium komunikasi massa yang ampuh sekali. Bukan saja untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan. Dalam ceramah-ceramah penerangan dan pendidikan, film kini banyak digunkan sebagai alat pembantu untuk memberikan penjelasan (Effendy, 2003: 209). Hal ini tentu saja terkait dengan sifat film. Dalam hal ini menikmati cerita dari suatu film berlainan dengan dari buku. Cerita dari buku disajikan dengan huruf-huruf yang berderet secara mati. Huruf-huruf itu merupakan tanda,dan tanda-tanda ini akan mempunyai arti hanya dalam sadar. Sebaliknya film memberikan tanggapan terhadap yang menjadi pelaku dalam cerita yang dipertunjukan itu dengan tingkah laku yang jelas, dan dapat mendengarkan suara pelaku beserta suara-suara lainnya yang bersangkutan dengan cerita yang disajikan.
Dalam perkembangannya film tidak hanya dijadikan sebagai media hiburan semata, tetapi juga digunakan sebagai alat propaganda, terutama menyangkut tujuan sosial atau nasional. Berdasarkan pada pencapaiannya yang menggambarkan realitas. Hal ini sesuai dengan film besutan tahun 1998 yang berjudul “Patch Adams”. Film ini adalah cerita yang diangkat dari kisah nyata yang disutradarai oleh Shadyac, film ini bersifat drama komedi barat. Film ini menceritakan tentang kisah nyata yang sangat memukau karena didalamnya banyak adegan yang lucu mengenai kisah nyata tentang Dr. Hunter "Patch Adams".
Beliau adalah seorang dokter yang menerangkan bahwa seorang dokter tidak mesti serba tahu dan serba bisa. Maka Patch Adam melakukan segala sesuatu yang membuat pasien merasa bahagia karena menurutnya penyakit tidak bisa dilawan, bahkan yang memperburuk si pasien adalah dengan ketidakpedulian kita (dokter). Film ini juga menjelaskan bagaimana hubungan yang seharusnya antara dokter dengan pasiennya. Hubungan yang terjadi harus bersifat setara (aktif-aktif) karena seorang dokter tidak hanya bertugas untuk menunda kematian si pasien tetapi yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan keinginan mereka (pasien) untuk hidup.
B. SINOPSIS FILM PATCH ADAM (1998)
Film ini dimulai dengan Hunter Adams yang depresi dan melakukan percobaan bunuh diri lantaran ditinggal pacarnya. Namun, terselamatkan sehingga dia secara sukarela masuk ke rumah sakit jiwa lantaran ingin sembuh. Ketika masuk rumah sakit jiwa Hunter langsung bertemu dengan beberapa pasien sakit jiwa dan ada salah satu pasien yang langsung bertanya sambil mengarahkan 4 jari ke Hunter “How Many”, Hunter menjawab empat setelah itu yang bertanya membalas “salah, dasar idiot”. Selanjutnya, Hunter ditempatkan disebuah kamar yang didalamnya ternyata sudah berpenghuni yang bernama Rudy. Hunter sebenarnya menolak untuk sekamar berdua, namun pertugas tidak mengijinkannya. Ketika Hunter mengajak kenalan dengan Rudy, tiba-tiba Rudy menjerit dengan spontanitas Hunter langsung minta tolong petugas untuk menolongnya.
Diwaktu lain, Hunter diberi penjelasan oleh petugas mengenai orang yang menyodorkan empat jarinya, dia adalah Arthur Medelson, seorang inovator yang terkena sindrom genius yang memiliki kekayaan yang banyak. Selanjutnya, Hunter penasaran dan bertemu dengan Arthur, ingin mendengar penjelasan empat jari tersebut. Arthur memberi penjelasan bahwa kita jangan terlalu fokus untuk melihat empat jari tersebut, melainkan melihat apa yang ada dibelakangnya. Hunter sambil memandang empat jari Arthur ternyata ketika fokus ke belakang jari yang empat terlihat potongan kecil dari masing-masing jari, Hunter menjawab delapan. Dan itulah jawabannya sebenarnya, setelah itu dia diberi nama “Patch (potongan kecil)”.
Scene selanjutnya beralih dikamarnya, cerita dimulai ketika Rudy yang terkena fobia akan tupai ingin buang air kecil ke WC namun merasa banyak tupai, sehingga membuat Patch tidak bisa tidur. Selanjutnya, Patch dengan melakukan tindakan bermain-main dengan tembak-tembakan yang seolah-olah menembak si tupai, setelah tupainya terasa sudah mati akhirnya Rudy bisa buang air kecil. Dari dua kejadian inilah yang membuat Patch mempunya adanya perasaan keterkaitannya dengan manusia sehingga Patch ingin belajar dan membantu orang-orang yang bermasalah. Patch akhirnya keluar dari rumah sakit jiwa, dan belajar di jurusan kedokteran.
Cerita selanjutnya beralih ke kampus tempat Patch belajar. Disana Patch menerima materi perkuliahan pertama kalinya dari Dean Walcot. Walcot berbicara mengenai dokter merupakan profesi yang benar-benar penting karena pasien sudah mempercayakan kesembuhannya kepada kita. Pasien dengan rasa ketakutan dan keraguannya, disitulah dokter hadir dengan dengan memberi kesembuhan. Oleh karena itu, menurut dia seorang dokter jangan sampai melakukan kesalahan. Setelah perkuliahan selesai Patch bertemu dengan Trauman dan menceritakan mengenai perkuliahan tadi yang menunjukan Patch tidak setuju dengan ucapan dosen Walcot yang seolah-oleh pasien adalah sesuatu yang harus disembuhkan saja, bukan sesuatu yang harus diajak berinteraksi.
Dalam satu kerja ptaktek di Rumah Sakit bersama Dosen Vukor, dia memperkenalkan beberapa penyakit yang diderita oleh para pasien. Hal ini membuat Patch merasa metode pengajaran hal yang seperti itu salah. Seharusnya seorang dokter tidak hanya mengenal pasien karena berdasarkan penyakitnya saja melainkan harus juga mengetahui namanya. Dilain waktu juga, Patch masuk ke Rumah Sakit milik Dekan Walcot. Disana Patch menemui beberapa pasien, salah satunya para anak-anak. Dimana anak-anak ini dibuat ketawa oleh Patch dengan tingkah lakunya yang lucu dan membuat anak-anak di ruangan tersebut tertawa semua. Patch melihat metode pengobatan yang diajarkan sangat kaku karena hanya melihat sisi badaniah dan mengabaikan sisi rohaniah. Patch menganggap pengobatan harusnya mencakup dua sisi tersebut. Patch juga melihat humor adalah obat terbaik untuk kesehatan. Metode yang digunakannya sangat ditentang para dokter dan profesor sekolah kedokteran yang tidak suka metode tersebut. Namun ia tidak pantang menyerah, ia tetap berusaha menggunakan metode tersebut. Dan ia pun berusaha untuk membuka mata teman-temannya bahwa yang metode seperti itulah yang dibutuhkan oleh pasien.
Hari-hari Patch dikerjakan dengan menghibur para pasien di perawatan Rumah Sakit Dekan Walcot. Suatu ketika Patch melakukan kegiatannya tersebut diketahui oleh Dosen Walcot, dipanggilah dia ke ruangannya. Dosen Walcot menjelaskan bahwa yang dibutuhkan oleh seorang dokter adalah dokter bukan penghibur. Seorang penghibur lebih baik jangan menjadi dokter lebih baik jadi tukang sirkus saja. Patch menjawab bahwa tugas dokter adalah meningkatkan kualitas hidup, bukan hanya menunda kematian si pasien. Karena merasa sudah apa yang dilakukan Patch keterlaluan, akhirnya Dosen Walcot menyaran ke kampus agar Patch dikeluarkan karena mencoba ingin mensejajarkan antara dokter dan pasien, namun tidak terjadi.
Scene selanjutnya yaitu ketika di perawataan Rumah sakit Dosen Walcot melihat seorang ibu yang ingin melihat anak yang baru saja mengalami kecelakaan. Namun, terkendala prosedur yang ada harus mengisi form ini dan itu sehingga membuatnya serba lama. Akhirny dari sini, Patch terinspirasi untuk membuat suatu Rumah Sakit yang gratis, tidak ada harus mengisi formulir, terdapat taman bermain bagi anak-anak. Intinya rumah sakit ini akan membuat hubungan dokter dan pasien bagaikan sebuah keluarga. Ide ini terealisasikan dengan bantuan Arthur Medelson yang dulu teman ketika Patch berada di Rumah Sakit Jiwa. Dia meminjamkan Tanahnya seluas 105 hektar yang berada di hutan alam yang memiliki 7 sungai dan 2 air mancur. Rumah sakit ini diberi nama “Gesundhelt Institute” diharapkan menjadi solusi sistem kesehatan yang sekarang.
Ada cerita yang cukup dramatis, dimana salah satu pasien yang bernama Larry yang terkena penyakit jiwa mengundang Carin (kekasih Patch) untuk ke rumahnya. Dimana Larry merasa sakit dan memohon bantuannya kepada Carin. Namun ketika Carin sampi di rumahnya hal yang tidak terduga terjadi yaitu Carin dibunuh oleh Larry dan selanjutnya Larry bunuh diri. Kejadian ini membuat Patch putus ada karena merasa telah dibohongi dan terlalu percaya kepada pasien itu salah, akhirnya Rumah sakitnya di tutup saja. Trauman sahabat terbaik Patch menjelaskan bahwa yang telah dilakukan Patch adalah sesuatu yang salah.
Scene selanjutnya yaitu ketika Dokter Vroman meminta bantuannya kepada Patch karena salah satu pasiennya tidak mau makan. Vroman menyadari bahwa sehebat apapun medis yang ada tetapi ketika tidak mampu memahami pasien itu menjadi hal yang percuma. Akhirnya Patch besedia membantunya dan membuat pasien itu tertawa ria dan bisa kembali makan.
Ketika detik-detik kelulusan Patch, karena kejadian diatas diancam oleh Dokter Walcot agar tidak diberikan lisensinya sebagi dokter. Hal ini membuat Patch merasa marah dan dengan usul Vroman supaya kasus ini dibawa di pengadilan. Dipengadilan Patch menjelaskan bahwa dokter bukan orang yang serba tahu. Dan penyakit adalah sesuatu yang tidak bisa dilawan jadi hubungan dengan pasien harus heran ketika dokter melakukan ketidakpedulian kepaada pasien. Seorang dokter juga harus memiliki hubungan yang harmonis antara dokter dan pasiennya, dokter tidak hanya bertuga untuk menunda kematian seseorang melainkan yang paling penting adalah meningkatkan keinginan mereka untuk hidup. Kata Patch yang paling bagus dalam akhir cerita ini adalah “ Obatikah orangnya bukan penyakitnya. Dari sidang pengadilan tersebut akhirnya Patch menang dan mendapatkan lisensinya sebagai dokter.
C. ANALISIS FILM PATCH ADAM (1998)
Film Patch Adams adalah sebuah film kejadian nyata yang sangat bagus apabila masyarakat ingin mengetahui bagaimana seharusnya peran dokter dan hubungan antara dokter dan pasiennya yang baik dan benar. Dokter biasanya dianggap seperti dewa yang serba tahu dan serba bisa sehingga ketika berhadapan dengan pasien, pada umumnya hubungan yang terjadi adalah hubungan yang tidak setara. Apalagi di negara-negara berkembang seperti Indonesia yang kualitas pendidikannya masih sangat rendah, praktek-praktek yang sepert ini sering terjadi. Didalam Film ini diarahkan agar seorang dokter harus memiliki sikap dan perilaku seperti Patch. Patch adalah seorang yang ingin merubah sistem kesehatan yang sekarang yang menurutnya sistem ini buruk. Terdapat beberapa point penting yang bisa kita cermati yaitu:
- Aspek Komunikasi Hubungan antara Dokter dan Pasien
Dalam pandangan Parson peran seorang dokter adalah untuk menerapkan pengetahuannya tentang pengobatan penyakit terhadap pasiennya. Ini adalah merupakan pandangan yang ideal, namun pada kenyataannya tidak semua kriteria Parson dipenuhi oleh seorang dokter dalam menjalankan fungsinya mengobati pasien. Ilmu kedokteran modern cenderung menekankan perlunya para dokter mengetahui dan menginternalisasi norma-norma praktek kedokteran dalam menjalankan tugas mereka, daripada membina interaksi yang baik dengan pasien (Sarwono: 1997: 43).
Dalam film ini sangat kental bagaimana membina interaksi yang baik antara dokter dan pasien, karena menurut Adam kesembuhan seorang pasien tergantung pada pendekatan dan komunikasi yang dilakukan oleh dokter kepada pasien. Sebagai contoh, dalam film ini diceritakan ketika seorang pasien yang bernama Bill Davis. Ia adalah pasien yang selalu mengusir dokter dan perawat yang berkunjung ke kamarnya. Hal ini membuat Patch tertarik, saat Adam berusaha mendekatinya dan berkomunikasi dengannya, ia diusir tanpa bisa berkata apa-apa. Meskipun itu, Patch tidak menyerah, dia tetap mengunjungi Bill dan mengajak Bill untuk membicarakan kematian, Saat itu Adam mendapatkan respon yang cukup baik. Sejak saat itu, Bill mau menjalani perawatan dengan baik dan akhirnya ia menjalin hubungan yang baik dengan Adam. Menurut Schepers dan Nievaard (dalam Sarwono, 1997: 46-47), hubungan dokter dan pasien secara umum dapat dibedakan menjadi tiga model, yaitu aktif-pasif, pemimpin-pengikut, dan hubungan setara.
Dari tiga model diatas, pada umumnya hubungan antara dokter dan pasien adalah model aktif-pasif dan model pemimpin-pengikut. Dalam film ini Patch mengkritik hubungan yang seperti itu, seharusnya hubungan antara dokter dan pasien adalah bersifat hubungan setara. Hubungan ini dokter memberikan saran atau nasihat yang didiskusikan bersama pasien dan pasien diharapkan aktif memutuskan apa yang akan dilakukan demi kesembuhan dan kebaikannya sendiri. Dalam film ini juga, bagaimana hubungan antara dokter dan pasien yang paling penting adalah komunikasi antar individu (antar pribadi). Komunikasi merupakan proses timbal balik yang berkesinambungan yang menyangkut du pihak. Pihak-pihak yang bersangkutan secara bergantian berperan adalah menjadi pemberi informasi (pembicara) dan menerima informasi (pendengar) (Sarwono, 1997: 50). Seringkali dokter memberikan terlalu banyak informasi dan berbicara dengan gaya paternalistik dan merendahkan pasien, terutama jika pasien berasal dari tingkat sosial/pendidikan yang rendah sehingga komunikasi yang seperti ini tidak dapat mencapai sasaran seperti yang diharapkan. Dalam film ini, Patch memiliki gaya komunikasi yang baik dengan pasien dimana keterampilan ini harus dimiliki oleh seorang dokter yaitu mendengarkan (listening), mengulang (parroting), dan menyimpulkan (paraphrasing). Sehingga menjadi dokter tidak boleh otoriter dalam relasi dengan pasiennya.
Dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan pasien serta tenaga medis lainnya, ia memposisikan diri sejajar dengan yang lain. Atau dalam kolaborasi dokter dan profesi lain dikenal dengan kolaborasi model dua, yang menempatkan pasien sebagai sentral dan dokter dengan profesi lainnya sejajar dalam bekerja bersama untuk menyelesaikan permasalahan pasien, sehingga dokter bisa langsung berkomunikasi dengan pasien tanpa perantara. Hal ini akan semakin meningkatkan kepercayaan pasien dan pasien dapat memberikan keterangan sedetail mungkin tanpa merahasiakan sesuatu kepada dokter, karena telah terjalin sambung rasa antara keduanya. Teman sejawat, yang diposisikan sama akan memberikan kontribusinya secara maksimal, karena ia bukanlah tenaga medis yang inferior tetapi memiliki peran dan tanggung jawab yang sama atas penyelesaian permasalahan pasien.
- Aspek Perilaku dan Kepribadian
Dalam aspek ini Patch melihat bahwa rumah sakit hanya mementingkan kepentingan rumah sakit dan dokter saja, bukan pasien. karena itu, dia berusaha menunjukkan perilakunya yang humoris yang akan membuat pasien-pasiennya tertawa. Tindakan yang dilakukan Patch selaras dengan prinsip beneficence dan nonmalficence. Pertama, prinsip beneficence adalah yang mengharuskan seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawat dalam keadaan kesehatan. Dalam suatu prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien. Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk. Ciri-ciri prinsip ini, yaitu mengutamakan alturisme, memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya menguntungkan seorang dokter, mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan suatu keburukannya, menjamin kehidupan baik-minimal manusia, dan memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan.
Kedua prinsip nonmalficenc adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien sendiri. Non-malficence mempunyai ciri-ciri yaitu menolong pasien emergensi, mengobati pasien yang luka, tidak membunuh pasien, tidak memandang pasien sebagai objek, dan melindungi pasien dari serangan.
Dari kedua prinsip tersebut Patch melakukannya sehingga dalam film itu ditunjukan tindakannya yang memberikan hiburan kepada pasien akan memberikan pasien keuntungan berupa kebahagiaan dan melupakan rasa sakitnya di sisi lain kebahagiaan menghindarkan pasien dari rasa putus asa, stres, dan depresi yang bisa merugikan pasien serta dapat menurunkan kinerja sistem imun tubuh. Hal ini akan berdampak positif karena pasien tidak merasakan sakitnya dikarenakan terlupakan oleh kebahagiaannya. Sehingga, ia dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang produktif, di sisi lain terdapat sugesti yang cukup kuat untuk mencapai kesembuhan.
- Aspek Kode Etik
Dalam film ini, diceritakan adegan diakhir cerita ketika Patch berada dalam persidangan karena telah melakukan pelanggaran kode etik dimana dia telah membuka pelayanan kesehatan tanpa adanya izin serta mengambil alat-alat rumah sakit untuk kepentingan pelayanan kesehatannya. Sebenarya kalau ditarik era zaman sekarang pendirian pelayanan kesehatan tanpa izin adalah salah satu bentuk dari pelanggaran kode etik, tindakan tersebut bisa digolongkan dalam malpraktik administratif.
Namun, diluar dari sisi hukum sebenarnya apa yang dilakukan Patch adalah suatu tindakan yang tidak salah. Dia berusaha untuk menolong siapapun yang ingin sembuh tanpa bayaran. Dipersidangan juga, dia menyebutkan untuk apa menghindari kematian karena kematian tidak dapat dihindari dan merupakan kehendak ilahi. Seorang dokter hanyalah hamba tuhan yang dapat melakukan apa yang ia bisa dilakukan dan hasil akhirnya hanyalah tuhan yang berkehendak. Dengan tidak berupaya menghindari kematian tetapi memaksimalkan kondisi yang ada ketika hidup baik dalam kondisi sakit ataupun sehat, seseorang dapat memberikan kontribusi maksimal kepada lingkungan sekitar dan meninggal dalam kebahagiaan dan kehormatan.
D. KESIMPULAN
Film berjudul “Patch Adams” yang rilis sudah cukup lama yaitu pada Desember tahun 1998 ini menceritakan tentang kisah yang sangat memukau karena didalamnya banyak adegan yang lucu mengenai kisah nyata tentang Dr. Hunter "Patch Adams". Film Patch ini adalah sebuah film kejadian nyata yang sangat bagus apabila masyarakat ingin mengetahui bagaimana seharusnya peran dokter dan hubungan antara dokter dan pasiennya yang baik dan benar. Dokter biasanya dianggap seperti dewa yang serba tahu dan serba bisa sehingga ketika berhadapan dengan pasien, pada umumnya hubungan yang terjadi adalah hubungan yang tidak setara. Didalam Film ini diarahkan agar seorang dokter harus memiliki sikap dan perilaku seperti Patch. Patch adalah seorang yang ingin merubah sistem kesehatan yang sekarang yang menurutnya sistem ini buruk.
Didalam film ini Patch mengkritik hubungan yang seperti itu, seharusnya hubungan antara dokter dan pasien adalah bersifat hubungan setara. Hubungan ini dokter memberikan saran atau nasihat yang didiskusikan bersama pasien dan pasien diharapkan aktif memutuskan apa yang akan dilakukan demi kesembuhan dan kebaikannya sendiri sehingga hubungan yang terjadi harus bersifat aktif-aktif karena seorang dokter tidak hanya bertugas untuk menunda kematian si pasien tetapi yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan keinginan mereka (pasien) untuk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sarwono, Solita. 1997. Sosiologi Kesehatan: Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sumber Lain
Saltike, Dwi Alzena, “Bioetika Kedokteran”, https://www.academia.edu/7245584/BIOETIKA_KEDOKTERAN, diakses pada tanggal 21 Desember 2016.
Anonymous, “Patch Adams (1998) Full Cast & Crew”, http://www.imdb.com/title/tt0129290/fullcredits?ref_=tt_ov_st_sm, diakses pada tanggal 21 Desember 2016.
Anonymous, “Patch Adams (film)”, https://en.wikipedia.org/wiki/Patch_Adams_(film), diakses pada tanggal 21 Desember 2016.
Virgina, Patricia, “Ringkasan Film Patch Adams”, https://www.scribd.com/doc/232750599/ringkasan-film-Patch-Adam, diakses pada tanggal 21 Desember 2016.
Susanto, “Analisis Film Patch Adams “, https://www.academia.edu/8644193/Analisis_Film_Patch_Adams, diakses pada tanggal 21 Desember 2016.
0 Response to "ANALISIS FILM PATCH ADAMS (1998) - Sosiologi Kesehatan"
Posting Komentar