Kaum Milenial dan Pencerdasan Politik Bangsa


Generasi milenial atau yang kerap disebut juga sebagai generasi Y (gen Y) adalah mereka yang lahir pada awal 1980 hingga awal 2000. Generasi ini identik teknologi, seperti dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Gen Y lebih suka melakukan segala sesuatu dengan teknologi dibandingkan dengan manual. Mereka juga merupakan generasi yang tidak bisa diam di suatu tempat atau selalu ingin mencoba dan melakukan hal baru. Selain itu, generasi ini juga bepikir cerdas, mampu menelurkan ide-ide briliannya untuk tim mereka.

Dibalik image positif tersebut,  gen Y memberi kesan sebagai generasi yang tak terlalu membanggakan. Mereka memiliki beberapa ciri negatif, seperti tak merasa bersyukur, egosentris, individualisme yang sangat tinggi, dan mudah bosan. Secara politis, gen Y juga cenderung tak mau terlalu ambil pusing, meski mereka pada umumnya mempunyai toleransi yang cukup tinggi.

Secara singkat, kaum milenial adalah generasi yang tumbuh di tengah hiruk pikuknya perkembangan teknologi wireless. Paparan teknologi juga memengaruhi kepekaan generasi ini terhadap perubahan. Mereka tidak takut perubahan, namun sering kali tak sabar melalui proses menuju perubahan itu. Mereka adalah generasi yang akrab dengan internet dan sangat aktif dalam media jejaring sosial. Gen Y dikenal sebagai generasi yang egosentris, berpusat pada diri sendiri dan senang unjuk diri. Majalah Time menyebut generasi ini sebagai ‘me me me generation’. Dari pengertian singkat tersebut, terdapat sebuah kekhawatiran yang ditimbulkan dari gen Y terakit peranannya dalam aspek kehidupan. Salah satunya adalah perananya dalam dunia politik.

Dunia politik memang tak henti-hentinya menjadi topik yang hangat dan ramai di perbincangkan dari zaman dahulu sampai sekarang. Politik tidak akan bisa dipisahkan dari dua aspek yaitu konflik dan kerjasama. Dalam sebuah peraturan, bisa saja ada pihak yang tidak dapat menerima peraturan yang telah ditetapkan. Mungkin mereka memiliki perbedaan pendapat, perbedaan kepentingan, dan ketidakcocokan dengan aturan itu sendiri. Hal seperti itu bisa menimbulkan sebuah konflik. Disisi lain dalam membuat atau menjalani sebuah aturan seseorang membutuhkan orang lain agar mendapat tujuan yang mereka inginkan. Oleh sebab itu munculah keinginan untuk berkerjasama. Sehingga konflik dan kerja sama tersebut merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari politik. Tetapi bagaimanapun juga, politik seharusnya digunakan untuk penyelesaian sebuah masalah daripada untuk mencapai suatu tujuan dari golongan tertentu.

Pemegang politik suatu bangsa bisa dipastikan pemegang kendali atas apa yang akan terjadi kepada bangsa tersebut di masa yang akan datang. Akankah bangsa tersebut akan menoreh kejayaan atau justru sebaliknya, hancur lebur bersama kerusakan. Bagaimana bisa begitu? Jelas saja, politik lah yang memegang keputusan-keputusan penting dalam suatu kehidupan bangsa. Peran bidang lain seperti ekonomi, industri, pendidikan juga tidak bisa dipungkiri sebagai penentu keberlangsungan bangsa tersebut di kehidupan yang akan datang, tapi lagi dan lagi politik lah yang berkuasa atas tahta kebangsaan.

Pendidikan politik memang sepantasnya diajarkan kepada mereka generasi penerus yang akan menyetak peradaban di masa yang akan datang, karena salah langkah bisa saja membawa dan mewariskan dunia gelap politik kepada generasi penerus. Kaum milenial sebagai generasi yang tengah berada dalam usia produktif dan mendominasi berbagai kalangan, tentu punya peran penting terhadap dunia politik. Kaum ini harus mampu menyiptakan stabilitas dunia politik yang akan menjamin kehidupan bangsa tersebut nantinya.

Apa yang bisa dilakukan kaum milenial ini bagi dunia politik? Langkah dan peran apa yang bisa mereka ambil? Pemanfaatan teknologi yang ada adalah hal yang paling mungkin dan paling efektif untuk diterapkan oleh si gen Y mengingat kelekatan gen Y dengan Teknologi ini. Lalu, bagaimana caranya memanfaatkan teknologi untuk kepentingan politik? Seperti yang kita tahu, karena kita berada di era modernisasi yang hampir dalam segala hal dilakukan dengan bantuan teknologi, teknologi menjadi senjata utama untuk media politisasi. Sehingga, mereka gen Y bisa menggunakan gawai mereka sebagai media daring pendidikan politik. Melalui jejaring sosial mereka bisa mendapatkan informasi terkait isu politik dari berbagai pandangan, lalu mengkaji apakah isu tersebut merupakan hoax atau fakta untuk seterusnya di publikasikan kepada masyarakat.

Memasuki tahun-tahun politik mereka bisa membantu masyarakat untuk mengenali calon-calon wakil rakyat di kursi pemerintahan. Media-media kreatif yang beredar di media sosial memang lebih menarik dan mudah dipahami oleh sebagian masyarakat kita, jadi peran kaum milenial untuk membuat informasi politik menjadi lebih praktis dan menarik untuk dibaca masyarakat umum yang lebih sering menghabiskan waktu bersama gawai-gawai mereka.

Kaum milenial akan menjadi kelompok yang berperan untuk mentransfer pendidikan politik atau sosialisasi pengetahuan tentang politik. Dalam hal ini terkait politik praktis, seperti yang akan di hadapi yaitu menjelang pilkada, pilgub, pemilihan wakil rakyat, dan pilpres. Karena, hal inilah yang dapat dirasakan oleh masyarakat pada umunya. Dengan kecerdasan para kaum gen Y pencerdasan politik kepada masyarakat awam khususnya akan mudah terealisakan karena dengan bantuan media teknologi yang ada.

Tidak hanya sebagai pendidik pengetahuan politik saja, melainkan gen Y ini dapat menjadi counter atau perlawanan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam melaksankan kampanye-kampanye hitamnya seperti membuat opini dengan ujaran-ujaran kebencian, pencitraan dll. Kampanya hitam seperti inilah yang akan menghancurkan bangsa ini kedepannya. Nah, disinilah kaum milenaial harus hadir dimana mereka harus menolak dan melawan segala bentuk kapanye hitam. Dan memproklamirkan kepada masyarakat yang untuk tidak mudah dihasut oleh oknum-oknum yang hanya ingin mengambil simpatisan masyarakat.

Sudah saatnya negara ini pintar dalam berdemokrasi, karena bangsa ini telah lama berdiri jangan sampai pendidikan politik kita dari dulu tidak ada perkembangannya. Kalau hal tersebut tidak dapat berubah makan bagaikan sebuah siklus yang tiada akhir yang berputar dalam lingkaran yang stagnan. Saatnya kita bangkit untuk menuju bangsa yang lebih bermartabat yaitu dengan cerdas berpolitk tidak lagi menjadi objek dari mereka yang ingin merebut suara masyaraka. Melainkan, menjadi bagian yang akan mengontrol dinamika sosial untuk menentukan bangsa kita kedepannya.

Generasi milenial ini seyogyanya harus memberikan dampak positif kepada masyarakat akan pentinganya pendidikan politik dengan mengandalkan kreatifitas dan kecerdasan generasi ini dalam mengelola teknologi yang akan mengantarkan kepada pencerdasan politik di masyaraiat serta sebagai perlawanan akan manuver politik yang menyesatkan.

Tidak ada hal yang harus kita takuti dari generasi milenaial ini. Bahkan kita harus bersyukur, karena generasi ini memiliki potensi yang besar untuk membuat bangsa ini menjadi besar dan bermartabat dalam hal dunia politik. Kuat ataupun lemah, kaya ataupun msikin inilah adalah bangsa kita. Kita harus terus berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk membuat negara ini lebih baik lagi.

0 Response to "Kaum Milenial dan Pencerdasan Politik Bangsa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel