Pemuda dan Tantangan Abad Modern
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” Q. S. Ali Imran: 110. Itulah ayat yang memberitahu kita bahwasanya kita umat islam adalah umat yang terbaik. Oleh karena itu, Kita memiliki kebanggaan tersendiri karena sudah dijanjikan oleh Allah Swt. Namun, dalam realitasnya umat islam mempunyai segudang permasalahan sehingga masih tersubordinasikan dari berbagai aspek. Di Indonesia saja, dengan umat islam yang kurang lebih 87% belum mampu berbuat banyak, buktinya organ-organ yang penting banyak dikuasai oleh non muslim.
Akar permasalahan umat islam mundur zaman sekarang ini dilatarbelakangi karena adanya perpecahan antara umat islam itu sendiri. Sebagian umat muslim bahkan mengatakan bahwa perpecahan umat islam adalah suatu Qodarulloh (takdir Allah), sejak perpecahan pada Perang Siffin antara Muawiyah bin Abu Sofyan dengan Ali bin Abi Thalib. Mulai dari sini, banyak bermunculan banyak aliran-aliran seperti Khawarij, Syiah, Mu’tazilah, Murji’ah, Jabariah, Qodariayh dan masih banyak lagi sampai sekarang. Sebenarnya dengan heterogen umat islam bukan suatu masalah besar, namun menjadi masalah besar ketika antar kelompok/sekte/aliran saling membenarkan dan mengkafirkan orang yang diluar kelompoknya. Ditambah bahwa umat islam pada zaman sekarang ini mundur karena mereka telah meninggalkan agamanya. Umat Kristen di Eropa dan Umat Muslim dalam menghadapi tantangan zaman mempunyai persamaan. Persamaannya yaitu “Sama-sama meninggalkan agama”. Namun, perubahan yang terjadi malah berbeda, umat kristen dengan meninggalkan agamanya mereka menjadi maju sedangkan umat islam dengan meninggalkan agamanya malah semakin mundur. Sehingga mereka umat non muslim mampu memainkan era modernisasi dan globalisasi sekarang ini. Sedangkan umat islam disibukkan dengan perpecahan antar kelompok yang justru ini membuat umat islam tidak mampu menghadapi tantangan zaman.
Akar permasalahan umat islam mundur zaman sekarang ini dilatarbelakangi karena adanya perpecahan antara umat islam itu sendiri. Sebagian umat muslim bahkan mengatakan bahwa perpecahan umat islam adalah suatu Qodarulloh (takdir Allah), sejak perpecahan pada Perang Siffin antara Muawiyah bin Abu Sofyan dengan Ali bin Abi Thalib. Mulai dari sini, banyak bermunculan banyak aliran-aliran seperti Khawarij, Syiah, Mu’tazilah, Murji’ah, Jabariah, Qodariayh dan masih banyak lagi sampai sekarang. Sebenarnya dengan heterogen umat islam bukan suatu masalah besar, namun menjadi masalah besar ketika antar kelompok/sekte/aliran saling membenarkan dan mengkafirkan orang yang diluar kelompoknya. Ditambah bahwa umat islam pada zaman sekarang ini mundur karena mereka telah meninggalkan agamanya. Umat Kristen di Eropa dan Umat Muslim dalam menghadapi tantangan zaman mempunyai persamaan. Persamaannya yaitu “Sama-sama meninggalkan agama”. Namun, perubahan yang terjadi malah berbeda, umat kristen dengan meninggalkan agamanya mereka menjadi maju sedangkan umat islam dengan meninggalkan agamanya malah semakin mundur. Sehingga mereka umat non muslim mampu memainkan era modernisasi dan globalisasi sekarang ini. Sedangkan umat islam disibukkan dengan perpecahan antar kelompok yang justru ini membuat umat islam tidak mampu menghadapi tantangan zaman.
Harapan agar permasalahan umat islam ini di solusikan yaitu dengan aktifnya peran pemuda. Disini peran dan tugas seorang pemuda muslim didalam sebuah bangsa sangat besar untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Perhatian Rasulullah SAW terhadap pemuda sangatlah besar terbukti banyak hadist yang meriwayatkan tentang mengoptimalkan diri pada usia muda. Salah satu hadistnya yaitu “Sebaik-baiknya pemuda diantara kamu adalah seperti dewasa diantara kamu, dan sejelek-jeleknya orang tua diantara kamu adalah yang seperti pemuda diantara kamu (H.R. Baihaqi). Kita tentu saja mengenal para tokoh-tokoh kemerdekaan, para pemuda mempunyai peranan yang sangat penting dalam terciptanya kemerdekaan saat itu. Ditambah potensi kuantitas jumlah usia muda, di Indonesia saja berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2015 jumlah pemuda mencapai 62,4 juta orang. Jumlah kaum muda di Indonesia mencapai 25 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Oleh karena itu, pemuda harus mampu memahami dan menghadapi tantangan abad modern pada zaman sekarang ini.
- Apa Arti Abad Modern
Arti abad modern adalah relatif, artinya sesungguhnya manusia di setiap zaman menganggap zamannya sebagai abad modern dan memandang kurun waktu sebelumnya sebagai “Abad Kuno”, umat yang hidup pada masa itu dibelenggu dengan kemunduran dan kebodohan. Sedangkan pada zamannya, umatnya merupakan manusia-manusia cemerlang berkebudayaan dan dihiasi berbagai ilmu dan seni. Seluruh manusia di setiap zaman selalu saja terperangkap dalam praduga yang salah ini. Padahal kalau kita kesampingkan sejenak berbagai penemuan ilmiah dan kemajuan-kemajuan yang mencengangkan yang Allah bukakan pintu-pintunya untuk manusia. Secara perlahan-lahan kita melihat bahwa manusia tidak mengalami perubahan sama sekali sejak manusia pertama “Adam Alaihissalam” hingga saat ini tentu otaknya sama, cara berpikirnya sama, tuntunan jasmani sama, tidak ada perbedaan penting sama sekali dalam hal ini.
Jika pada masa lampau Firaun berkata kepada menterinya “Buatkanlah gedung yang tinggi untukku agar aku bisa melihat Tuhan Musa, dimana dia, siapa dia, dan bagaimana dia? Kini setelah 3.500 tahun berlalu kita mendengar ucapan yang senada ketika Spunik diluncurkan Soviet dan tingginya dari bumi ke angkasa luar mencapai 150-250 Mil. Pemimpin Soviet tertinggi saat itu, membusungkan dada dan berkata, “Kita telah menjangkau langit, akan tetapi kita tidak menemukan wujud Tuhan”.
Jelaslah bahwa dalam kurun waktu yang demikian panjang itu, intelektualitas manusia belum bisa diluruskan. Pola pikir dan pandangan manusia terhadap berbagai hal belum berubah. Tegasnya kemajuan yang dicapai sekarang hanyalah dalam bidang teknologi bukan dalam bidang intelektualitas. Dahulu ada orang atheis dan pada jaman sekarang ini pun mereka tetap eksis. Pada masa lampau muncul orang-orang yang menyeru kemungkaran, kemaksiatan dan tindakan kriminalitas. Hingga saat ini kita masih menyaksikan mereka berkeliaran di muka bumi ini. Manusia di setiap zaman mengira bahwa mereka telah menyampai puncak kemajuan. Namun, pada masa berikutnya pintu kemajuan semakin lebar dan jauh lebih tinggi sehingga masanya itu mendapat predikat “Abad Kolot” dibandingkan dengan masa sesudahnya.
- Arti Pemuda
Setelah memahami arti abad modern, selanjutnya melangkah pada point kedua yaitu pada apa yang dimaksud dengan “Pemuda”. Tidak semua pemuda baik tapi juga tidak jahat seluruhnya. Pemuda adalah laksana darah yang sudah menggelegak sikapnya peka terhadap hal-hal yang baru. Bila pemuda terpikat pada suatu hal yang dianggapnya layak untuk diburu dia akan tak segan-segan mengorbankan jiwa untuk menggapainya tanpa memperdulikan apakah hal itu baik atau buruk. Potensi pemuda ini tidak ubahnya seperti pedang tajam yang bisa digunakan oleh pejuang di jalan Allah dan dapat juga dipakai oleh para perampok. Dahulu biang keladi dari kejahatan dan kemungkaran adalah pemuda, namun mereka juga merupakan laskar pejuang yang muncul tinggi panji kebenaran dan perdamaian.
Hal ini merupakan fenomena yang jelas terlihat di setiap zaman tanpa terkecuali. Para pemudalah yang paling pertama mengalami dekadensi moral yang menjalar ke seluruh permukaan bumi saat ini. Karena itu bisa katakan bahwa pemuda tidaklah baik seluruhnya tapi juga tidak jahat seluruhnya. Jika seorang pemuda menghendaki kebajikan dan hatinya mantap untuk menjadi orang baik-baik, tumbuh dalam dirinya motivasi untuk mengorbankan jiwa raganya untuk kebajikan itu, menyingkirkan segala kendala yang menghadapi meskipun hal itu riskan bagi dirinya.
- Tantangan Abad Modern Bagi Pemuda
Tantangan abad modern terbagi kedua jenis yaitu bagi para penyeru kejahatan dan bagi para penyeru kebaikan.
a. Tantangan Abad Modern Bagi Para Penyeru Kejahatan
Ada sekelompok pemuda yang menerima dengan senang hati segala bentuk penipuan penyelewengan dan jebakan setan. Mereka ikut serta dalam berbagai kenikmatan gila dan keserakahan yang terkandung dalam abad modern. Tantangan abad pelajaran untuk kelompok pemuda semacam ini ialah: siapa diantara mereka yang paling mampu mencetak rekor dalam ikuti arus kesesatan, penyimpangan, dan penyelewengan.
b. Tantangan Abad Modern Bagi Para Penyeru Kebajikannya
Ada juga kelompok pemuda yang muak dengan kejahatan dan kesesatan, mereka tampakkan kebajikan dan perdamaian, beriman kepada Allah, tunduk kepada agama yang lurus, Al Islam. Kelompok ini sadar bahwa kehidupan pemuda yang Allah titipkan kepada mereka harus dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah. Dengan pekikan suara yang lantang abad modern menantang mereka siapa yang berani menghadang kejahatan dan menahan laju perkembangannya, menyingkirkan dan menggantikan dengan hidayah? Siapa yang akan mengubah haluan kemajuan sains dan teknologi dari destruksi umat ke arah kebahagiaan dan kedamaian Insan? Siapa yang akan menjunjung tinggi aqidah Islamiyah dan mengikis habis seluruh filsafat yang menjerumuskan manusia berdasar kebinatangan? Orang cerdik manakah yang hendak menjadikan Islamic way of life unggul dan sebagai anutan setelah tersisihnya Mazdaisme kontemporer dan sosialisme lama? Pahlawan manakah yang akan merobek-robek cengkraman kuku pemerintahan zholim dan penindas hingga menjadi sempalan-sempalan kecil, lalu membangun di atas puing-puingnya suatu Mahligai pemerintahan yang penuh keadilan? Siapa yang berani tampil ke panggung sejarah dan menyelamatkan Bani Adam dari jurang kehinaan yang paling dalam?. Inilah tantangan-tantangan yang dikemukakan abada modern dihadapan pemuda-pemuda yang beriman kepada Allah.
- Dengan Apa Kita Hadapi Tantangan Tersebut
Jika kita berkeinginan keras menyambut tantangan abad modern seperti yang telah dipaparkan di atas jadi hanya ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu:
- Hendaknya mengetahui secara utuh hidayah yang Allah turunkan kepada Rasulullah. Iman hidayah tersebut dengan tulus dan ikhlas sepenuh hati, jadikan ia sebagai bagian dari kehidupanmu di dunia ini agar kalimatullah membumbung tinggi.
- Hendaknya mempersenjatai diri dengan akhlak atau budi pekerti, sehingga para penyeru kesesatan mengubah haluan hidupnya sama sekali, dan para pengikut mereka kembali kepada kebenaran, jalan yang lurus bagi fitrah manusia.
Selalu dikatakan, bahwa andaipun para penyeru kejahatan dan keburukan memiliki 95% sarana sarana material, dan para penyeru kebajikan hanya mempunyai 5% saja, niscaya para penyeru kebajikan akan mampu menghancurleburkan para pihak kejahatan karena kebenaran aqidah dan moral force mereka. Bahkan dikatakan meskipun para penyeru kebajikan hanya mempunyai 1% saja, kemenangan pasti akan berpihak kepada mereka dengan izin Allah. Dengan syarat mereka memiliki aqidah force dan moral force dengan takaran tinggi serta diperlengkapi dengan senjata yang mampu mengetuk pintu hati dan menaklukan akal pikiran.
Pemuda merupakan segudang potensi yang kalau dikembangkan maka manfaat yang akan diberikan jauh lebih besar. Ditambah pula, pemuda memiliki idealisme kuat untuk mampu merobek-robek cengkraman permasalahan dan penindas yang ada di masyarakat. Dan pemuda muslim harus mempunyai sikap seperti itu, harus siap mengetahui dan bagaimana cara menghadapai tantangan zaman abad modern sekarang ini. Bukan hal yang tidak mungkin ketika pemuda sudah dapat menghadapi tantangan abad modern maka hasil yang akan diperoleh adalah memajukan umat dan bangsa ini.
0 Response to "Pemuda dan Tantangan Abad Modern"
Posting Komentar